Kadang fikirku akan indah jika ku terus bersamanya, menemaninya, melaluin semua waktu yang ku punya hanya
bersama dengannya. Memaksimalkan sisa energiku untuk mendapati senyumnya,
menyempurnakan semua kisahku dengan tatapannya dan inginnya semua berjalan baek
dengan keharmonisan yang ku punya untuk dirinya..
Tapi salahku,,,
Terlalu lembut dan benar menilai
semua kinerja otakku itu, yang ku sendiri tak sadar manusia itu memiliki nurani
yang tak sama denganku, dengan real tujuan arahku…
Hmm,, baekku juga belum tentu
benar dan burukku pun juga belum tentu benar. Ku mengikisnilai abadi dalam cara
yang yang di milikinya, mengukir diri dengan pintanya. Mungkin itu pengorbanan
penilaiannya yang kadang menjatuhkan nilaiku dalam kata bijak. Terpuruk salah
satu skandal dari ego yang tinggi menjulang sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar