Sejenak aku merenung,,
Membayangkan andai suatu sat nanti engkau berbalik halusn
dan tak lagi menuju kea rah hatiku. Mungkin aku hanya diam tanpa bertutur. Sederhana
saja kataku yang mungkin di dengar angin. Entah kau menorah rasa pada weanita
penyejuk nurani yang kosong atau berpegang pada asa baru yang tampak megah. Mungkin
sekedar barisan kata ku ukir dalam senyum simpulku untukmu “ Engkau khilaf saying dan mungkin emang
saatnya engkau nakal “. Sederetan kalimat yang simple namun itu berarti dalam
buatku saying. Dan mungkin saat itu jua,,kau tak akan bias meraih jemariku
ketika kau tersadar kembali karena ku telah menutup sukma jati diriku rapat –
rapat dalam baitan kepercayaan seorang lelaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar