Di sudut ruang kosong
menepis duka sendiri
Angan yang terhalang
balutan tembok putih
Kini hanya tertuang
mengikuti rangkaian dan deret imajinasi
Buta pada waktu yang
retak
Dan kau pun sekilas
terlihat melontar tawa terbahak
Ach,,aku jenuh ruang
sendu seperti ini
Pikir lari pun sesaat
meronta isak tangis
Apa daya hanya mampu usap
tetes sejenak
Dan batasan itu,, “ Hampa
terasa tanpa muwh “
Sajak di lembaran
mentariku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar