Buang jauh–jauh renungan yang masih bisa kuartikan. Tiap hari
jika hatinya kalut kacau galau ya gak baek juga buat aktifitasnya ntr malah
banyak beban yang dibuat. Sekedar soal asmara cinta kasih itu bias dimaknai
tanpa perlu serumit yang dipikirin. Heran kenapasepertinya aku mendewasakan
diri yang semestinya aku belajar di dewasa’in.
Ketika semuanya serba salah dan membingungkan. Mungkin diam
memiliki arti tersendiri daripada menjelma kata dengan pamrih. Dan aku memilih
diam sementara ini karena tak mengerti dengan maksud dalam hati.
Terkadang sejatinya takut itu ada ketika malam dan di penghujungnya.
Saat semua lelap sedang ku terjaga. Saat semua tidur nyenyak sedang ku
terbangun karena mimpi buruk. Tiap kali gelisah dalam kehidupan ku bawa dalam
tirap selimut dan akhirnya menjelma nyata dalam buaian mimpi kabut.
Ya Allah terasa nyata mimpi itu,,menjelma dengan
kesempurnaan maya nan ilusi yang gak mampu ku tebak arah maksud kiasannya. Moga
pertanda baek dalam sekejab agar semuanya tak terasa panas menyala – nyala. Ketakutanku
teramat sangat. Jadikanlah itu peringatan agar sosok teguh dan yakinku akan
kuasaMu lebih nyata daripada sekedar lisan bibir yang indah merekah.
Makasih Tuhan,,Engkau masih nyata menyayangiku. Aku tau
itu,,tau teramat jelas..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar