Mengenai Saya

Foto saya
Probolinggo, Jawa Timur, Indonesia
Semangat tinggi dalam mengarungi sebuah bahtera kehidupan. Jangan sekali - sekali menyalah gunakan kepercyaan yang telah orang lain tanam dalam diri anda dan yakinlah setiap kesuksesan itu muncul karena adanya suatu keyakinan yang mantap dalam diri anda sendiri!!!!

Selasa, 01 Mei 2012

Surat CintaQ Teruntuk Achmad Tauzhie H.


Dear : A. Tauzhie Hidayatullah
Aku tak pernah berpikir. Kamu akan menjadi bagian dari hari – hariku. Terkadang aku berpikir “Bagaimana bisa perkenalan yang hanya sesaat namun begitu berarti dalam kehidupanku ? “. Aku seakan larut dalam pesonamu. Tanpa tersadar masuk dalam perangkapmu. Jiwaku terkurung dan terpenjara. Terbelenggu oleh suatu rasa. Yang dapat aku sebut “ JATUH HATI ”.

Kerisauan hatiku semakin dalam. Kerapuhan pun terus datang. Menghampiri jiwa yang terpelanting. Sungguh ingin ku ungkap suatu kegalauan, namun ku tak pernah mampu. Hari – hariku pun dibayangi misteri waktu, yang seakan menyergap bathinku.

Kamu benar. Waktu itu mengalir seperti air. Waktu itu berhembus seperti angin. Dan waktu itu pun menyengat seperti api. Kemana harus ku yakinkan??? Rasaku dan juga rasamu?? Jika nyata rasamu, ku ingin suatu kata sebagai tanda kejujuranmu. Aku tak mungkin memaksamu tuk ungkapin suatu rasa, yang aku sendiri t’lah dibuatnya risau. Dan aku juga takut. Jika apa yang ku rasakan tak pernah sejalan dengan apa yang ku pikirkan. Aku hanya berharap pada sang waktu, jangan buat hatiku lama menunggu kepastian.

Karena kamu benar. Kebahagian terbesar dalam hidup adalah rasa pasti bahwa kita di cintai.
Aku nggak pernah tau, akankah rasa sayangku ini akan terus mengalir seiring berjalannya waktu atau tidak. Aku hanya berharap, suatu saat aku bisa mengartikannya dengan definisi yang indah. Meskipun pada dasarnya aku juga tau bahwa sesungguhnya tak perlu rasa sayang itu di definisikan 

Jujur tak pernah terlintas “Aku akan menyukaimu” dan sadarnya aku t’lah jatuh hati begitu cepat, perlahan namun pasti rasa itu semakin menjadi kian meriah dalam waktu yang ku jalanin setiap detik.

Perlahan ada yang berubah. Cinta yang muncul dalam diam dan tumbuh dalam keheningan. Yang datang bahkan tanpa aku sadari. Berjalan bersamamu, larut dalam tawa dan semua gurauanmu, melayang dalam senyum dan tatapan dari sinar matamu. Bahkan saat jari – jari itu meraihku. Satu hal yang kerap terjadi sejak semula dan satu bisikan kecil di telinga. Sesuatu di dadaku berdetak lebih cepat dari yang aku duga sebelumnya. Dan saat aku hampir putus asa, aku meneriakkan cintaku ke udara dan ternyata menguap sia – sia. Dulu aku memang tak pernah tau apa yang namanya cinta namun ternyata dia datang sendiri tanpa aku sempat berpikir untuk mencarinya.

Engkau membuat aku sadar, ternyata benci dan cinta memiliki perbedaan yang sangat tipis. Selama ini aku belajar untuk menembus cinta yang hanya didasari hal – hal nyata, yang dapat dilihat ataupun diraba. Dan ternyata keindahan sejati bukanlah hal yang terletak pada kulit luarnya saja. Akhirnya aku memilih engkau sebagai sosok cowok yang dapat mengisi ruang dan celah yang sempit di hatiku.
Ingin rasanya berhenti bernafas tanpa engkau ada di sisiku.
Sungguh aku menyukaimu. . . .

Aku gak tau harus gimana,, rasa itu hadir begitu saja, tersimpan dan terus membesar. Aku pun gak tau kalau ternyata hatiku begitu kecil dan tak mampu menyimpan ribuan rasa yang ada. Hingga ingin banget ku keluarin jika bisa dalam bentuk pengertian dan rasa sayang. Namun niat ku bertentangan dengan sikapku yang penuh emosi tak terkendali. Aku merasa hidup dalam kegelapan namun saat engkau hadir, kegelapan itu sirna begitu saja. Sosok manusia yang membuat aku mengerti bahwa hidup itu sungguh berharga dan penuh keajaiban. Menuntun langkahku hingga aku menemukan apa yang aku cari. Meluruskan arahku saat aku lengah. Meraihku saat aku terjatuh dan mendekapku saat aku lelah.
Saat bayanganmu tiada, bagaikan kura – kura aku merasa seperti kehilangan tempurungku, tak ada tempat untuk berteduh. Saat desah nafasmu tak ku rasakan, bagaikan angin ku tak mampu menentukan arah tujuanku. Aku mengagumimu teramat sangat hingga diriku mengingkanmu selalu hadir dalam tiap detikku.

Jika rasa kagum memberanikanku untuk menunggumu, aku akan rela untuk melepaskanmu hanya dalam kedipan mata. Dan sungguh aku tak sanggup untuk membiarkanmu lenyap walau hanya sekejap.
Saat ini aku merenung dalam kesendirian dan aku menghayal tentangmu yang abstrak. Jujur,,tak mampu ku jangkau semua imajinasiku yang fana itu. Semuanya karena engkau jauh dari pandanganku. Hembusan angin yang menusuk pori – pori tubuhku membuatku semakin rindu akan tawamu. Lelah sungguh ketika kejemuan meremas pikiranku. Namun aku jujur tak  akan pernah lelah menanti kejemuan itu. Sadar dan tidak sadarnya diriku tergantung emosiku. Luapan emosiku akan kehadiran dirimu.

Dan ketika aku sadar dirimu jauh berbeda, aku hanya menganggap semuanya mimpi dan aku harus bangun untuk menghapus mimpi itu. Aku tak ingin lahir di dunia hanya untuk menantang kepahitan hidup. Busyit!!! semua hanya liku – liku kehidupan dan aku akan tetap menjalaninya demi cintaku. Demi nama cinta, aku akan jalanin hidupku penuh makna. Aku tak ingin menang dalam meraih cintamu namun aku juga tak mau kalah untuk berusaha menjadi teman yang selalu dapat membuat kamu semangat menghadapi hari – harimu. Kini aku sadari waktu bergulir seperti air, masa berganti seiring hati yang sepi namun penantianku tak akan terhenti terpaut hari. Setiaku lelah mengeluh. Penantianku merintih dalam sunyi. Walaupun mata hati t’lah terkunci akan ku nanti dirimu sampai ajal menemani.

Sungguh. . . . Tak dapat ku temukan arti diriku dalam perasaan yang tak mengenal cinta. Ada secuil dan secercah angan yang tak sampai saat senyummu terasa begitu damai dihatiku. Ketika berjuta sepi menyergap sendirku, terlintas kembali simpul senyum itu. Sangat menawan dan melumatkan sisa asa yang tenggelam. Menghadirkan rindu yang semakin memharu biru. Ada tetes kerinduan yang selalu aku damba dari dirimu. Namun selapis tirai keraguan bersemayam dibalik sikapmu. Bila engkau ijinkan, biarkan cintaku basuh lukamu. Biarkan rinduku hangatkan hatimu. Dan janjiku, semua bahagia hanya tercurah untuk dirimu.

Jangan benamkan asamu, pada sepotong duka masa lalu. Biarkan dia pergi dan berlalu dan yakinlah bahwa langkahmu tak pernah sendiri. Karena aku disini. Terus terang,,, aku malu bila ada di dekatmu. Seribu kata yang telah tersusun terasa kelu saat bertemu. Lewat nie ingin ku ungkap. Serangkai rindu yang tak sampai. Sebaris kalimat yang tak terucap. Bahwa rasa sayangku ada hanya untuk dirimu.
Zhie. . . Aku Mencintaimu.

Posted by : Ratih Febrian Kamiswara

Tidak ada komentar: